Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

 


Bentar lagi tahun baru nih, kira-kira apa yang kamu harapkan untuk tahun berikutnya? Kalo aku sih pengen cepet-cepet pandemi ini selesai, udah gak sabar pengen jalan-jalan keluar rumah tanpa harus parno hehe.

Tapi ya kalo dipikir-pikir, pandemi kali ini ada baiknya juga ya. Seperti yang dikatakan orang Indonesia “di balik kejadian buruk pasti ada hikmahnya” :D

Lah hikmah apa?

Kamu ngerasa gak kalo pandemi ini membuat perhatian orang-orang pada kesehatan udah meningkat banget? Baik kesehatan fisik, maupun kesehatan mental.

Contohnya, pada perhatian kesehatan fisik, orang-orang jadi lebih rajin berolahraga, menjaga kebersihan, dan makan makanan sehat. Sedangkan pada kesehatan mental, jadi lebih peduli terhadap perasaan atau emosi yang dialami. Isolasi di rumah dalam jangka waktu panjang dan kekhawatiran akan virus yang menyebar membuat orang-orang rasanya gampang stres, jenuh, atau capek.

Hal inilah yang memungkinkan mereka jadi lebih sadar akan pentingnya peran kesehatan mental. Orang-orang jadi gak segan untuk jujur pada kesehatan mental mereka dan mempertanyakan emosi yang mereka rasakan, seperti “kayaknya ada yang gak beres ama gue” “kenapa ya gue merasa capek banget padahal gak ngapa-ngapain”.

Bukan hanya karena pandemi, tetapi perkembangan zaman juga udah semakin maju. Jadi, informasi mengenai kesehatan mental lebih mudah tersebar luas, yang mengakibatkan terbukanya pandangan orang-orang akan kesehatan mental. Walaupun belum seluruhnya merata ya.

Nah kalo dari kacamataku sendiri, aku lihat orang-orang sekitarku udah semakin sadar akan kesehatan mental. Keluarga, teman-teman, bahkan akun-akun di media sosial udah banyak banget yang mengangkat permasalahan atau isu kesehatan mental, Satu Persen sendiri pun juga begitu.

Gak ketinggalan, pemerintah sendiri pun mulai aware terhadap kesehatan mental masyarakatnya. Seperti mengeluarkan Layanan Konsultasi Sehat dan Jiwa, atau bisa disebut SEJIWA untuk membantu masyarakat yang mengalami tekanan di tengah pademi ini.

Tapi, kalau dari kacamata yang kamu lihat gimana? Lingkungan sekitarmu udah banyak yang sadar akan kesehatan mental atau belum?

Aku yakin banget walaupun udah banyak yang sadar akan kesehatan mental, pasti masih ada beberapa yang gak peduli. Atau masih menganut pandangan lama yang gak sepenuhnya benar.

Pandangan salah tentang kesehatan mental:

Pertama, anggapan bahwa masalah kesehatan mental berarti punya gangguan mental dan mempunyai gangguan mental berarti “gila”.

Masyarakat menganggap hal ini kemungkinan dikarenakan gangguan mental berarti membahayakan. Padahal gak semua yang memiliki gangguan mental gak bisa mengontrol diri atau menyakiti orang lain.

Kedua, memandang masalah kesehatan mental merupakan hal yang gak penting, dan menganggapnya sebagai kesalahan diri sendiri. Contohnya yang mungkin pernah kamu dengar, yaitu “kurang iman”

Ketiga, dianggap sebagai kelemahan, sehingga malu untuk meminta bantuan. Khususnya pada pria, karena adanya anggapan bahwa pria merupakan sosok yang kuat dan gak cengeng, biasa dikenal dengan toxic masculinity.

Pandangan-pandangan seperti itu membuat orang-orang menjadi enggan untuk terbuka akan kesehatan mental. Orang-orang jadi malu untuk mengakui permasalahan kesehatan mental yang mereka miliki, malu untuk pergi ke psikolog atau psikiater.

Bahkan untuk mempelajari apa itu kesehatan mental aja rasanya gak banget, kayak “apa sih gue sehat kok, gue gak kenapa-kenapa” padahal siapa yang tau?

Contoh nyatanya, kayak di sekolah, universitas, atau kantor, pernah gak kamu denger ada yang izin gak masuk karena permasalahan kesehatan mental? Jarang, kan? Atau gak pernah dengar sama sekali?

Aku sendiri pun belum pernah dengar seseorang izin karena alasan kesehatan mental. Paling yang biasa aku denger sih izin karena sakit fisik, kayak demam, batuk-batuk, atau tipes.

Tapi hal ini juga bukan sebuah kesalahan aku, kamu, ataupun mereka. Negara Indonesia sendiri memiliki penduduk yang sangat banyak, dan masih ada yang gak terjangkau oleh teknologi atau kapasitas yang mumpuni, jadi gak heran suara dan isu akan kesehatan mental belum terdengar oleh beberapa orang. Sehingga mengakibatkan minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan mental.

Seenggaknya kamu yang membaca tulisan ini merupakan satu langkah awal untuk memulai memahami akan pentingnya kesehatan mental. Dengan memahami akan pentingnya menjaga kesehatan mental, akan membawa dirimu dan orang-orang sekitarmu menjadi lebih berkualitas.  

Kamu bisa lebih peduli terhadap dirimu dan mengajak orang lain akan lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental. Dimulai dari keluarga kamu, sahabat kamu, atau keluarga jauh kamu di kampung sana. Mari kita ubah stigma mengenai kesehatan mental! :)

Nah, dari salah satu alasan ini maka terbentuklah Satu Persen. Satu Persen bertujuan agar orang-orang termasuk kamu yang membaca ini paham akan diri kamu, atau bisa dibilang memiliki self-awareness pada kesehatan mental. Satu Persen mengajak kita untuk lebih sadar, dan mempertanyakan hal-hal seperti:

Kenapa kesehatan mental kita penting?

Kenapa kita wajib tau keadaan kesehatan mental kita?

Satu Persen mengajak orang-orang untuk terbuka akan kesehatan mental dan memberikan yang terbaik terhadap orang-orang agar hidup lebih berkualitas.

Sebelum kita membahas kenapa menjaga kesehatan mental itu penting, kita perlu memahami apa itu kesehatan mental. Karena bagaimana mau menjaga semisalnya kita gak mengenal? Hehe :D

Gak perlu membahas terlalu mendalam, biarkan profesional dalam bidangnya yang mengurus perihal itu, kita hanya perlu mengetahui dasarnya saja.



sumber : https://satupersen.kenapa-kesehatan-mental-penting

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental"

Posting Komentar